Panitia Natal Pemprov DKI Berbagi Kasih ke Wisma Tuna Ganda Palsigunung
Panitia Natal ASN bersama BUMD dan DPRD DKI Jakarta, Senin (8/1), menggelar bakti sosial di Wisma Tuna Ganda Palsigunung, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk kunjungan kasih ini dipimpin Kepala Biro Kerjasama Daerah Pemprov DKI, Marulina Dewi.
Ada 11 panti sosial yang kita berikan bantuan sosial.
Dalam kesempatan ini, rombongan sempat meninjau ruang rawat dan berdialog dengan 27 warga penghuni panti, serta memberikan sejumlah bantuan berupa uang dan bahan Natura.
Menurut Dewi, ini merupakan rangkaian kegiatan Aktualisasi Nilai Natal 2023. Sejatinya, kegiatan dilaksanakan pada Desember kemarin. Namun karena banyak kegiatan lain, maka baru bisa dilaksanakan saat ini.
Tahap Pertama Penataan Embung Pekayon Selesai"Ada 11 panti sosial yang kita berikan bantuan sosial. Tiga di antaranya diberikan hari ini dan delapan lainnya diberikan besok saat puncak kegiatan Aktualisasi Nilai Natal bersama pak Pj Gubernur DKI," papar Dewi.
Diungkapkan Dewi, 11 panti yang diberikan bantuan ini adalah Wisma Tuna Ganda Palsigunung, Yayasan El Safa Disabilitas Tuna Netra di Jakarta Timur dan Yayasan Tri Asih Disabilitas Rumah Wicara di Jakarta Barat.
Kemudian, Panti Asuhan Pondok Si Boncel Jakarta Selatan, Panti Asuhan anak Tanjung Barat, Panti Asuhan Parapatan Jakarta Timur. Yayasan Wisma Mulia, Panti Lansia Jakarta Barat, Yayasan Pondok Asih Agape di Jakarta Utara. Selanjutnya, Panti Werdha Santa Ana di Jakarta Utara, Panti Asuhan Karya Asih dan Panti Asuhan Putra Setia di Jakarta Pusat
Sementara, Kepala Panti Wisma Tuna Ganda Palsigunung, Kristanti, mengucapkan terimakasih dan mèngaku bantuan yang diberikan sangat membantu menunjang operasional panti.
"Bantuannya sangat bermanfaat
bagi kami," ujar Kristanti.Dia menjelaskan, panti yang dikelolanya saat ini membina 27 penghuni yang memiliki kebutuhan fisik dan mental dengan usia 13 hingga 53 tahun. Mayoritas mereka mengalami hambatan motorik dan kelumpuhan.
"Ada yang tuna netra, tuna rungu dan tuna wicara. Sehingga ini menjadi kendala utama kami dalam memberikan pelayanan pada mereka yang umumnya tidak memiliki keluarga," pungkasnya.